Standar Operasional Prosedur Bekerja di Ketinggian dan Teknik Bekerja

Bekerja di ketinggian merupakan jenis pekerjaan yang berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya. Ketika kita menjalankan pekerjaan ini, kita harus memperhatikan sistem keselamatan dengan baik. Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika bekerja pada ketinggian sering kali mempertaruhkan nyawa pekerjanya. Tidak hanya sistem keselamatan, bekerja pada ketinggian juga memerlukan teknik bekerja dan pemahaman akan teknik tali. Dengan pengetahuan tersebut, pekerja dapat menjaga keselamatan dirinya dengan baik ketika berada di lapangan. Untuk menjamin keselamatan bekerja, pekerja juga wajib memenuhi Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Standar Operasional Prosedur Ketika Bekerja di Ketinggian

Sesuai dengan penjelasan di atas SOP bekerja di ketinggian wajib dipenuhi oleh pekerja yang bekerja di ketinggian. Tujuan keberadaan SOP ini adalah untuk menjamin keselamatan bagi semua pekerja yang menaung di perusahaan tertentu. Jika pekerja tidak menaati prosedur operasional yang telah ditetapkan oleh perusahaan, mereka dapat saja mengalami kecelakaan pada saat bekerja. SOP yang dibuat oleh perusahaan harus menerapkan K3. Penerapan tersebut terdiri dari perencanaan, prosedur kerja, teknik bekerja yang aman, APD dan tenaga kerja yang kompeten. Dalam perencanaan, pekerjaan yang ada dapat diselesaikan dengan aman dimana akses untuk keluar dan masuk telah diselesaikan. Pihak perusahaan harus melakukan hal-hal di bawah ketika melakukan perencanaan:

  1. Mempersiapkan peralatan kerja yang dapat mengurangi konsekuensi terjatuhnya pekerja dan meminimalkan jarak jatuh.
  2. Memberikan perintah yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan serta menerapkan sistem izin bekerja.

Prosedur kerja harus berisikan paduan bekerja kepada pekerja. Setiap pekerja wajib memahami isi prosedur yang ada. Cara pengelolaan peralatan, teknik perlindungan jatuh, pengamanan tempat bekerja, teknik pengawasan pekerjaan dan tanggap darurat menjadi hal penting dalam melakukan penyusunan SOP. Perusahaan juga harus memasang pembatas wilayah kerja untuk menangkal pihak-pihak yang tidak memiliki kepentingan. Dalam melakukan pembatasan wilayah tersebut, pembagian dilakukan berdasarkan wilayah bahaya, wilayah aman, dan wilayah waspada. Pengusaha juga harus memperhatikan jika tak tersedia benda jatuh yang menyebabkan kematian atau cidera. Benda yang ditarik dilakukan dengan memanfaatkan sistem katrol. Setiap pekerja wajib memiliki sertifikat kompetensi jika ingin terjun di pekerjaan ketinggian.

Teknik Bekerja di Ketinggian

Setiap kali bekerja di ketinggian, pekerja memiliki teknik khusus yang harus dikuasai. Teknik tersebut terdiri dari akses permanen, rope access, platform sementara, posisi kerja dan struktur kerja.  Yang menjadi akses permanen adalah tangga, steger dan jalan lorong. Platform sementara merupakan stuktur tertentuyang memiliki sifat sementara, seperti perancah. Posisi kerja merupakan posisi para pekerja di tempat miring, ditahan dengan menggunakan tali atau bertumpu pada bagian bangunan tertentu. Sedangkan untuk rope access, seluruh bagian tubuh pekerja berada pada tali. Posisi tersebut dilakukan ketika bekerja atau ketika bergerak. Rope access memiliki syarat khusus, yakni menggunakan dua tali. Tali tersebut terdiri penambatan di setiap tali dan dilengkapi dengan alat bantu lain yang terdiri dari rope grab, accender, lanyard dan descender. Bekerja di ketinggian juga dilengkapi dengan alat pendukung keselamatan lainnya yang terdiri dari:

Snap carabiner

Merupakan cincin kait tanpa pengunci sehingga memudahkan pekerja untuk menutup dan membukanya. Alat pendukung ini biasanya digunakan pada olahraga panjat tebing.

Carabiner

Merupakan cincin kait dengan pengunci di bagian pintu pengait. Karena tidak mudah terbuka, carabiner sangat tepat digunakan untuk pekerja ketinggian.